Sumber : TikTok
Latar Belakang
Jalur Puncak, yang terkenal sebagai destinasi wisata populer di Jawa Barat, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena maraknya aksi parkir liar yang meresahkan para pemotor. Di area bekas bongkaran kios pedagang kaki lima (PKL), sejumlah oknum melakukan pemalakan terhadap para pengendara sepeda motor yang hendak beristirahat atau menikmati pemandangan. Aksi ini menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di kalangan wisatawan dan warga setempat.
Kronologi Kejadian
Bongkaran Kios PKL
Setelah pembongkaran kios-kios PKL di beberapa titik di sepanjang jalur Puncak, area tersebut seharusnya menjadi lebih tertata dan bebas dari gangguan. Namun, keadaan justru sebaliknya. Sejumlah oknum memanfaatkan lahan kosong bekas kios untuk menarik pungutan liar dari para pemotor yang parkir di area tersebut.
Modus Operandi
Modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku cukup bervariasi. Mereka biasanya muncul di area parkir tanpa seragam resmi atau identifikasi yang jelas sebagai petugas parkir. Dengan dalih menyediakan jasa parkir, mereka menarik tarif yang jauh lebih tinggi dari tarif resmi. Pemotor yang menolak membayar sering kali diintimidasi atau diancam, membuat banyak orang terpaksa membayar untuk menghindari masalah.
Kesaksian Korban
Seorang pemotor yang menjadi korban, Budi Santoso (32), menceritakan pengalamannya. “Saya hanya ingin berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan. Tiba-tiba, ada beberapa orang datang dan meminta uang parkir. Ketika saya menolak, mereka mulai mengintimidasi saya. Saya merasa terancam dan akhirnya membayar,” ujarnya.
Dampak dan Reaksi
Keresahan Wisatawan
Maraknya aksi parkir liar ini tentu saja berdampak negatif terhadap citra kawasan wisata Puncak. Wisatawan yang biasanya menikmati perjalanan ke Puncak kini merasa was-was dan tidak nyaman. Hal ini dapat mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung, yang pada akhirnya merugikan ekonomi lokal.
Reaksi Warga dan Pengusaha Lokal
Warga setempat dan para pengusaha yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber penghasilan utama juga merasa dirugikan. Mereka khawatir bahwa aksi parkir liar ini akan menurunkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Beberapa di antaranya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang, berharap adanya tindakan tegas.
Tindakan Pihak Berwenang
Razia dan Penertiban
Setelah menerima laporan dan keluhan dari masyarakat, pihak kepolisian dan dinas terkait mengadakan razia untuk menertibkan aksi parkir liar di kawasan Puncak. Dalam operasi tersebut, sejumlah oknum berhasil diamankan dan dikenai sanksi sesuai hukum yang berlaku.
Pemasangan Rambu dan Petugas Resmi
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah daerah berencana untuk memasang lebih banyak rambu parkir dan menempatkan petugas parkir resmi di area yang rawan pungutan liar. Petugas resmi akan dilengkapi dengan identifikasi yang jelas agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat memarkir kendaraannya.
Penutup
Maraknya aksi parkir liar di bekas bongkaran kios PKL di Puncak adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan tegas dari pihak berwenang. Diharapkan dengan adanya razia dan penertiban, serta pemasangan rambu dan penempatan petugas parkir resmi, aksi-aksi meresahkan seperti ini dapat dihentikan. Masyarakat dan wisatawan juga diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan tindakan pungutan liar kepada pihak berwenang agar kawasan wisata Puncak tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi.