Makassar kembali menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setelah dikeluarkannya peringatan terkait potensi banjir yang diprediksi terjadi pada awal Januari 2025. Dengan curah hujan yang diperkirakan akan meningkat secara signifikan, warga diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah antisipasi.
Menurut data yang dirilis BMKG, intensitas hujan di kawasan Sulawesi Selatan, termasuk Makassar, diprediksi berada dalam kategori tinggi. Fenomena ini disebabkan oleh pengaruh angin muson dan tekanan rendah yang memicu hujan deras dalam waktu singkat. “Kami memperkirakan curah hujan puncak akan terjadi pada minggu pertama Januari 2025, yang dapat meningkatkan risiko genangan dan banjir di beberapa wilayah,” ujar Kepala BMKG Wilayah IV, Andi Nurhidayat.
Selain tingginya intensitas hujan, buruknya drainase di sejumlah titik di Makassar turut memperbesar risiko banjir. Kawasan-kawasan seperti Panakkukang, Biringkanaya, dan Tamalanrea disebut-sebut sebagai daerah yang paling rentan. Oleh karena itu, pemerintah kota bersama dengan instansi terkait telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi dampak, termasuk pengerukan saluran air dan peningkatan kapasitas tanggul.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti informasi cuaca secara berkala melalui saluran resmi, seperti aplikasi mobile dan website BMKG. “Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi potensi banjir. Hindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras dan selalu siapkan rencana evakuasi,” tambah Andi.
Dengan prediksi ini, warga Makassar diharapkan dapat memanfaatkan informasi yang diberikan untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. Kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan BMKG menjadi langkah penting dalam menghadapi ancaman banjir yang mengintai awal tahun 2025.