Istana Kepresidenan secara tegas membantah tudingan yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat dalam proses pembentukan kepengurusan baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Isu ini sempat beredar luas di kalangan publik dan memicu berbagai spekulasi mengenai peran Presiden dalam dinamika internal partai berlambang banteng tersebut.
Dalam keterangan resminya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyatakan bahwa Presiden Jokowi tetap menjalankan tugasnya sebagai kepala negara tanpa campur tangan dalam urusan internal partai politik, termasuk PDI-P. Moeldoko menegaskan bahwa setiap keputusan terkait struktur kepengurusan partai sepenuhnya merupakan wewenang dari internal partai itu sendiri, tanpa intervensi dari pihak Istana.
Tudingan adanya keterlibatan Jokowi ini muncul di tengah proses pergantian dan penataan struktur baru dalam tubuh PDI-P, yang dikenal sebagai partai asal Jokowi. Meski demikian, Moeldoko menekankan bahwa Jokowi tetap memegang prinsip netralitas, menghormati otonomi partai, dan tidak ikut campur dalam urusan yang bukan merupakan bagian dari tugas kenegaraannya.
Lebih lanjut, pihak Istana mengingatkan bahwa fokus utama Presiden adalah menjaga stabilitas nasional dan memastikan program-program pembangunan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, segala tuduhan yang mengaitkan Jokowi dengan urusan kepengurusan PDI-P dianggap tidak berdasar dan hanya bertujuan untuk menciptakan kegaduhan politik.
Dengan klarifikasi ini, Istana berharap publik tidak terpengaruh oleh spekulasi yang tidak mendasar dan tetap fokus pada isu-isu penting yang menyangkut kepentingan negara. Istana juga menegaskan komitmen Jokowi untuk terus bekerja demi kesejahteraan rakyat Indonesia tanpa terlibat dalam polemik politik internal partai.