jornalmediasia.com ,Masyarakat Surabaya dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan dugaan penggunaan daging tikus dalam pembuatan bakso. Video tersebut menyebar luas di media sosial dan memicu reaksi keras dari warga. Dalam video yang berdurasi sekitar dua menit itu, tampak seorang pria yang memperlihatkan proses pembuatan bakso dengan bahan yang diduga kuat merupakan daging tikus.
Respon Masyarakat dan Tindakan Polisi
Beredarnya video ini menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat, terutama bagi pecinta kuliner bakso. Banyak warga yang merasa khawatir dan kecewa dengan praktik yang tidak etis tersebut. “Saya sangat terkejut dan jijik melihat video itu. Saya tidak menyangka ada yang tega melakukan hal seperti ini,” ungkap Lina, seorang warga Surabaya yang rutin mengonsumsi bakso.
Menanggapi keresahan masyarakat, pihak kepolisian Surabaya segera mengambil langkah cepat. Kepala Kepolisian Resor Kota Surabaya, Kombes Pol. Heru Pranoto, mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kebenaran video tersebut. “Kami sudah menerima laporan dari masyarakat dan saat ini sedang melakukan penyelidikan mendalam. Kami juga akan bekerja sama dengan BPOM untuk memastikan keamanan pangan di Surabaya,” ujarnya.
Peran BPOM dalam Penyelidikan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut turun tangan dalam menangani kasus ini. Kepala BPOM Surabaya, Dr. Siti Maryam, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel bakso yang diduga mengandung daging tikus. “Kami akan melakukan pengujian secara menyeluruh untuk memastikan apakah benar bakso tersebut mengandung bahan berbahaya. Keamanan pangan adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Langkah Pencegahan dan Edukasi
Selain melakukan penyelidikan, BPOM juga akan mengintensifkan edukasi kepada para pedagang bakso dan masyarakat luas mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan bahan makanan. “Kami akan mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada para pedagang untuk memastikan mereka memahami standar keamanan pangan. Masyarakat juga harus lebih waspada dan kritis dalam memilih makanan,” tambah Dr. Siti Maryam.
Reaksi Pengusaha Bakso
Kasus ini juga berdampak pada para pengusaha bakso di Surabaya. Banyak dari mereka yang merasa dirugikan akibat berita ini. Andi, seorang pengusaha bakso di Surabaya, mengungkapkan kekhawatirannya. “Kami yang menjalankan bisnis secara jujur sangat dirugikan oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab ini. Semoga kasus ini segera terungkap dan pelakunya mendapat hukuman yang setimpal,” kata Andi.
Kesimpulan
Kasus video bakso daging tikus di Surabaya menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap keamanan pangan. Polisi dan BPOM terus bekerja sama untuk mengungkap kebenaran dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan makanan yang aman dan layak konsumsi. Semoga dengan langkah cepat dan tegas, kasus ini dapat segera terselesaikan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk makanan kembali pulih.