jornalmediasia.com – Banjir rob yang melanda wilayah Jakarta Utara (Jakut) telah memasuki hari kedelapan, mengakibatkan sebagian besar kawasan terendam air hingga setinggi lutut. Meskipun tantangan besar yang dihadapi oleh warga, mereka mendapat bantuan yang terus mengalir dari berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama sembako dan makanan.
Banjir rob ini dimulai sejak awal bulan Desember, disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem dan pasang tinggi. Beberapa wilayah seperti Muara Baru, Pluit, dan Penjaringan, mengalami genangan yang cukup parah, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari warga yang tinggal di daerah tersebut.
Bantuan Sembako Terus Mengalir
Meskipun kondisi cuaca yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik, bantuan untuk korban banjir rob terus berdatangan. Pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama dengan organisasi kemanusiaan dan relawan lokal telah menyalurkan sembako yang terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, dan bahan makanan lainnya kepada warga terdampak. Bantuan ini diberikan secara bertahap untuk memastikan seluruh warga yang membutuhkan mendapatkan akses yang sama terhadap kebutuhan pokok.
Salah satu warga Pluit, Ibu Siti (45), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima. “Kami sangat terbantu dengan sembako yang diberikan. Makanan dan kebutuhan dasar kami semakin sulit didapatkan karena kondisi banjir yang terus berlangsung. Bantuan ini sangat berarti,” ujarnya saat menerima paket sembako.
Dampak Banjir Rob yang Masih Terasa
Selain mengganggu aktivitas ekonomi, banjir rob juga menambah beban hidup warga yang sudah terbiasa dengan kehidupan padat di daerah pesisir. Banyak rumah warga yang terendam, sementara sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah juga terkena dampaknya. Warga yang terdampak umumnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau bergabung dengan kerabat mereka yang tidak terdampak banjir.
“Sudah hampir seminggu lebih kami tinggal di tempat saudara karena rumah terendam air. Kami berharap banjir segera surut, tapi untuk sementara bantuan sembako sangat membantu kami bertahan,” kata Bapak Yudi (38), seorang warga yang tinggal di Muara Baru.
Upaya Pemulihan dan Perbaikan Infrastruktur
Selain bantuan logistik, pemerintah setempat juga berupaya melakukan pemulihan dengan memperbaiki saluran air dan mempercepat normalisasi daerah-daerah yang terendam. Namun, cuaca yang tidak menentu dan pasang surut yang tinggi membuat proses pemulihan berjalan lambat.
Pihak berwenang mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap potensi banjir lanjutan dan terus mengikuti informasi terbaru mengenai kondisi cuaca serta status banjir melalui media sosial dan saluran komunikasi resmi. “Kami bekerja keras untuk memastikan seluruh kebutuhan warga yang terdampak dapat dipenuhi. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir ini,” jelas Kepala BPBD DKI Jakarta, Bapak Hendra Wijaya.
Harapan untuk Jakarta Utara
Dengan bantuan yang terus mengalir dan upaya pemulihan yang dilakukan, warga Jakarta Utara berharap situasi akan segera membaik. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, rasa solidaritas dan gotong royong antarwarga dan pihak-pihak yang terlibat memberikan harapan besar untuk bangkit dari bencana ini.
Banjir rob yang terus berlangsung ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesadaran terhadap perubahan iklim yang memengaruhi kehidupan masyarakat pesisir. Oleh karena itu, diharapkan ke depan, solusi jangka panjang terkait penanggulangan banjir rob dapat segera diterapkan, demi melindungi warga Jakarta Utara dari ancaman serupa di masa depan.