Partai Golkar merespons dengan hati-hati isu yang beredar mengenai Gibran Rakabuming Raka sebagai calon potensial untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Spekulasi ini muncul di tengah dinamika internal partai dan situasi politik nasional yang kian hangat menjelang pemilu mendatang.
Juru Bicara Partai Golkar, Meutya Hafid, menyatakan bahwa saat ini partai masih solid di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Meutya menegaskan, tidak ada rencana pergantian Ketua Umum dalam waktu dekat, dan isu tentang Gibran yang diangkat sebagai pengganti Airlangga hanya spekulasi yang tidak berdasar. “Partai Golkar memiliki mekanisme yang jelas dalam menentukan kepemimpinan, dan hingga saat ini, Airlangga Hartarto masih didukung penuh oleh seluruh kader,” ujar Meutya.
Meutya juga menambahkan bahwa Golkar menghormati Gibran sebagai salah satu tokoh muda yang berprestasi di ranah politik, namun penentuan Ketua Umum Golkar tetap berada di tangan para kader dan sesuai dengan mekanisme yang ada. “Kami menghargai setiap nama yang muncul dalam wacana publik, namun keputusan penting seperti ini harus melalui proses internal yang demokratis,” tambahnya.
Spekulasi tentang Gibran sebagai calon pengganti Airlangga muncul setelah beberapa pengamat politik menyebutkan bahwa Golkar mungkin mencari sosok muda dan segar untuk memimpin partai menghadapi tantangan ke depan. Namun, Meutya menegaskan bahwa fokus partai saat ini adalah mempersiapkan strategi untuk Pemilu 2024, bukan mengganti kepemimpinan.
Dengan pernyataan ini, Golkar berharap dapat meredakan spekulasi dan memastikan publik bahwa partai tetap bersatu dan fokus pada agenda politiknya, termasuk memenangkan pemilu mendatang di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. jornalmediasia.com